Jumat, 28 Desember 2007

Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) atau Sistem Penunjang Keputusan secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur. Secara khusus, DSS didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi maupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

DSS ini dapat berbentuk system manual maupun sistem terkomputerisasi. Dalam penelitian ini ditekankan pada system penunjang keputusan yang pelaksanaannya berbasis Komputer.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan DSS dalam proses pengambilan keputusan adalah :
- Membantu menjawab masalah semi-terstruktur
- Membantu manajer dalam mengambil keputusan, bukan menggantikannya.
- Manajer yang dibantu melingkupi top manajer sampai ke manajer lapangan
- Fokus pada keputusan yang efektif, bukan keputusan yang efisien.

Masalah semi-terstruktur memiliki karakteristik yang merupakan perpotongan dari masalah terstruktur dan masalah tidak terstruktur. Dua sifat diantaranya adalah :
- Beberapa bagian dari masalah terjadi berulang ulang
- Beberapa bagian dari masalah melibatkan subyektivitas manusia.
Contoh masalah semi-terstruktur dalam bisnis adalah control persediaan, penjadwalan produksi, manajemen uang, penyiapan anggaran, dan perencanaan produk baru.


Karena mencakup masalah yang semi-terstruktur ini, maka perpaduan antara komputer dan manusia menjadi faktor yang menentukan. Bagian dari masalah yang lebih bersifat terstruktur dapat ditangani dengan baik oleh aplikasi komputer yang dibangun untuk menangani masalah tersebut, sementara bagian masalah yang bersifat tidak terstruktur ditangani oleh manusia pembuat keputusan. Oleh karena itu, DSS disini akan memadukan unsur aplikasi komputer dengan unsur kemanusiaan pengambil keputusan.

Karena DSS berhubungan dengan kegiatan pengambilan keputusan, maka mempunyai tahap tahap, yaitu :
1. Tahap Intelligence
Dalam tahap ini pengambil keputusan mempelajari kenyataan yang terjadi sehingga dapat diidentifikasikan dan didefinisikan masalah yang sedang terjadi, biasanya dilakukan analisis berurutan dari system ke subsistem pembentuknya. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen Pernyataan Masalah
2. Tahap Design
Dalam tahap ini pengambil keputusan menemukan, mengembangkan, dan menganalisis semua pemecahan yang mungkin, yaitu melaui pembuatan model yang bias mewakili kondisi nyata masalah.Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen Alternatif Solusi.
3. Tahap Choice
Dalam tahap ini pengambil keputusan memilih salah satu alternatif pemecahan yang dibuat pada tahap Design yang dipandang sebagai aksi yang paling tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen solusi dan rencana implementasinya.
4. Tahap Implementation
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi pemecahan yang dipilih di tahap choice. Implementasi yan sukses ditandai dengan terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai dengan tetap adanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa laporan pelaksanaan solusi dan hasilnya.

Dengan mengetahui keempat tahap proses pengambilan keputusan diatas, kita bias mengindentifikasi secara lebih baik apa saja yang bisa didukung oleh DSS terutama DSS berbasis komputer.
DSS sudah banyak dimanfaatkan oleh organisasi bisnis di dunia untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis yang dilakukan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- Setiap menjelang akhir tahun ajaran, sebuah universitas perlu melakukan review dan revisi terhadap matakuliah yang akan diberikan pada tahun berikutnya. Proses review dan revisi ini melibatkan banyak mata kuliah dan banyak pejabat sehingga hasil yang berbeda di setiap tahapan sangat mungkin terjadi. Sebuah perangkat lunak DSS dibangun untuk mengotomasi alur kerja review dan revisi mata kuliah ini sehingga terjadi penghematan waktu dan biaya, pejabat selalu mendapatkan informasi mata kuliah terkini, dan memutuskan status mata kuliah berdasarkan input dari pejabat pejabat penilai.
- Sebuah perusahaan makanan beku menggunakan perangkat lunak DSS untuk memberikan data siap saji kapan pun diminta oleh staf pemasarannya. Perangkat lunak ini memungkinkan staf pemasaran menentukan keterkaitan antara promosi dagang dengan penjualan secara cepat sehingga mereka bias memutuskan segera apa yang bakal sukses di pasar mana dan kenapa.
- Seorang agent real estate membangun perangkat lunak DSS sederhana untuk menghitung cara pembayaran rumah dengan menggabungkan semua factor biaya dan kemampuan pembeli yang terlibat seperti harga jual, uang muka, angsuran, bunga bank, pendapatan dan lain lain. Dengan perangkat lunak ini dia bias mengurangi waktu proses dari detail, sederhana dan akurat kepada pembeli yang hasilnya adalah pembeli lebih mudah menyetujui pembeliannya.
- Sebuah perusahaan farmasi yang membuat dan memasarkan obat AIDS mendapatkan pesanan yang berlebihan dari seluruh dunia sehingga kemungkinan akan terjadi kekurangan stok. Namun hal ini tidak terjadi karena perusahaan ini memiliki datawarehouse dalam system DSS nya yang dapat melacak asal dan jumlah pesanan sehingga dapat memperbaiki perencanaan pengisian obat ke agen-agen tersebut secara tepat dan cepat.
- Divisi Operasional dari sebuah perusahaan komponen otomotif memerlukan informasi tentang tingkat produk, kelompok produk dengan detailnya, dan exception report yang menunjukkan informasi produk yang tidak normal. Perusahaan kemudian membuat DSS yang selain mengumpulkan data sejarah tersebut juga dapat membantu memperkirakan masa depan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda