Jumat, 28 Desember 2007

Web Dinamis vs. Web Statis

HTML sebenarnya adalah text file biasa yang kita bisa buat dengan editor seperti notepad di lingkungan Windows, ataupun vi di lingkungan Linux . Tetapi, kita juga bisa menggunakan editor yang khusus untuk web misal nya Macromedia Dreamweaver, Microsoft Frontpage, Adobe Go Live dan sebagainya. Penggunaan Editor Web seperti ini akan sangat membantu kita dalam membuat tampilan web yang cool, tetapi pemahaman yang benar tentang markup text HTML (disebut tag) tetap masih diperlukan.

Apakah yang dimaksud Flash ? Applet ? ActiveX ? apakah kita bisa membuat animasi di halaman web hanya dengan html markup text (tag) .

Pada awal sejarahnya, web didesain untuk bekerja seperti halnya word processor, dimana kita mengetikkan informasi, termasuk membuat markup text untuk menampilkan gambar dan multimedia lainnya, menaruh nya di direktori yang sudah diset di Apache, dan muncullah halaman web kita. Jika komputer yang kita pasangi Apache terhubung ke Internet dengan IP Public dan DNS nya diset dengan benar, maka halaman web kita akan bisa dilihat oleh saudara saudara se Internet dimanapun mereka berada.

Jika kita ingin mengubah informasi yang ada di web, kita harus mengedit dan mengganti isi dari suatu halaman web secara utuh. Untuk halaman web seperti biodata Siti yang mungkin tidak terlalu sering berubah (dari tahun lalu sampai sekarang Biodata Siti belum berubah, status nya tetap single ), hal ini sudah cukup. Tetapi bayangkan situs web seperti www.detik.com yang beritanya harus di update 5 sampai 15 menit sekali, jelas tidak praktis untuk mengubah isi halaman web nya setiap 5 menit sekali secara manual.

Untuk itulah diperkenalkan teknologi web scripting. Pada intinya, web scripting adalah teknologi yang memungkinkan kita membuat isi halaman web secara dinamis secara terprogram. Jadi kata kunci nya ada di ‘terprogram’, dari sinilah muncul kuliah Pe-mrogram-an Web.

Web Scripting ada 2 jenis: client side dan server side scripting. Seperti sudah dibahas dimuka, client artinya komputer yang meminta data, dalam kasus web adalah komputer kita yang menjalankan browser, sedangkan server adalah host yang mempunyai informasi, misal nya host dengan alamat www.detik.com . Client side scripting adalah script (program kecil) yang berjalan di browser kita. Teknologi ini ada banyak macam dan datang dari banyak vendor, yang paling populer adalah JavaScript dan VBScript. Seperti halnya Anda memprogram dalam Visual Basic atau C++ atau Java, JavaScript mempunyai ‘source code’ yang akan di download ke browser dan dijalankan oleh browser. Sedangkan Server side scripting akan berjalan di komputer server. Script ini akan mengolah informasi sedemikian rupa, menghasilkan dokumen HTML secara otomatis (terprogram) lalu mengirimkan dokumen HTML ini ke browser. Dari sisi browser, html hasil script server side dan html biasa yang didapat dari file html nyaris tidak ada bedanya.

Kita bisa menggunakan server side dan client side scripting, tetapi kuliah pemrograman web akan lebih berkonsentrasi pada server side scripting. Untuk keperluan server side scripting, bahasa yang paling populer saat ini dalah PHP. (www.php.net). PHP populer karena sangat mudah, praktis serta mendukung koneksi ke banyak database. Karena kebanyakan server side scripting mengandalkan data yang disimpan di database, kemampuan PHP untuk membaca banyak jenis database ini mungkin salah satu alasan PHP begitu populer. Disamping PHP, masih ada pemain lain di dunia server side scripting: ASP (ASP.NET) dari Microsoft dan JSP/Servlet dari dunia Java (Sun Microsystem).

PHP tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus di install bersamaan dengan Web Server. PHP bisa bekerja dengan IIS maupun Apache. Manual installasi PHP dengan Apache sudah disertakan dalam materi kuliah dan merupakan bagian tak terpisahkan dari modul kuliah ini.

Yang harus diingat, server side scripting berguna untuk meng-generate HTML dokumen secara dinamis dan terprogram. Jadi kata kunci nya adalah, Anda harus menguasai HTML nya terlebih dahulu sebelum belajar PHP. Tentu tidak harus kita menghafalkan semua tag HTML, cukup tag tag yang paling sering dipakai saja.

Seperti sudah disinggung dimuka, kebanyakan server side script mengandalkan informasi / data yang disimpan di database. Oleh karena itu, kita akan belajar bagaimana membuat Web Dinamis secara Terprogram yang membaca / memanipulasi data yang tersimpan didalam database. Dalam hal ini, kita akan memakai database yang sangat populer untuk bekerja dengan PHP yaitu MySQL. MySQL bisa berjalan di lingkungan Unix/Linux maupun Windows. Manual Installasi juga disertakan dalam materi kuliah ini.


Bagaimana Server Web menangani request PHP dari browser ? Jika Server Web menggunakan runtime untuk PHP script, maka Web Server akan melakukan aksi sebagai berikut :
a. Membaca request dari browser.
b. Mencari page PHP yang dimaksudkan oleh permintaan browser.
c. Melakukan intruksi-intruksi script PHP yang ada dalam page tersebut dengan bantuna runtime PHP yang telah diinstall dalam Server Web, dimana hasilnya dalam bentuk text modifikasi HTML.
d. Kirim balik hasilnya melalui internet ke browser yang request tersebut.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda