Rabu, 16 Januari 2008

Increase XP Bandwidth

The default system behavior is that all 100% bandwidth is available, however, if there is a running application that indicates to the OS it needs to send high priority/real time data, then as long as it has the socket open, Windows XP will restrict “best effort” traffic to 80% of the bandwidth so that high priority traffic can be accommodated. Basically, applications can make this request to the operating system for QoS support using the QoS application programming interfaces (APIs) in Windows and this only applies if a specific app is requesting QoS.

If you’d like to change how much bandwidth is reserved for QoS (the default is 20% of the total bandwidth), do the following:

1. Make sure you’re logged in as “Administrator” (not just any account with admin privileges).
2. Navigate to START>Run and type: gpedit.msc
3. Navigate to Local Computer Policy > Administrative Templates > Network > QOS Packet Scheduler
4. In the right window, double-click the limit reservable bandwidth setting
5. On the setting tab, check the enabled setting.
6. Where it says “Bandwidth limit %”, change it to read 0 (or whatever percentage you want to reserve for high priority QoS data)
7. Click OK, close gpedit.msc

Under START > My Computer > My Network Connections > View Network Connections, right-click on your connection and under Properties (where it lists your protocols), make sure QOS Packet Scheduler is enabled.

You need to reboot for changes to take effect.

This material info copied from http://kilua.wordpress.com/

Sabtu, 05 Januari 2008

cara agar orang bisa tahu kita online

Kadang kita memerlukan script yahoo online ini








semoga bermanfaat

Kamis, 03 Januari 2008

UPLOAD PHP ke Server

PHP membuat semuanya menjadi lebih mudah dalam menangani upload file. Untuk membuat form upload pastikan kita menyertakan atribut enctype="multipart/form-data" dan pastikan methodnya adlaha post. Oke langsung saja kita lihat kode HTML berikut ini:

(form method="post" action="" enctype="multipart/form-data")
(input type="file" name="myfile")
(input type="submit" name="Submit" value="Submit")
(/form)
Seperti yang kita lihat, kita me,mberi nama pada field upload kita "myfile". Nama ini sangat penting, karena ketika file telah diupload maka file tersebut otomatis diberi nama yang unik dan disimpan di temporary direktori. Tentu saja url path ke filenya bisa diakses, karena otomatis akan muncul variabel global yang memiliki nama yang sama dengan field upload kita, dalam hal ini myfile. Akan ada 4 variabel baru yang semuanya diawali dengan myfile dan diikuti dengan garis bawah (underscore), yaitu:

$myfile. Variabel ini berisi informasi lokasi file di server.
$myfile_name. Nama file asli ketika masih dikomputer klien.
$myfile_size. Ukuran dari file (dalam satuan bytes).
$myfile_type. Tipe file.
Upload sederhana
Langsung saja kita coba contoh upload berikut ini, simpan dengan nama upload.php:

(html)
(head)
(title>Upload file(/title)
(/head)
(body)
if ( isset( $upload ) ) {
echo "Lokasi File: $myfile
";
echo "Nama File: $myfile_name
";
echo "Ukuran: $myfile_size bytes
";
echo "Tipe File: $myfile_type
";
copy ( $myfile, "$myfile_name") or die ("Gagal mengupload");
}
?>
(form enctype="multipart/form-data" action="(?=$PHP_SELF?)" method="post")
(input type="file" name="myfile")(br)
(input type="submit" value="upload" name="upload")
(/form)
(/body)
(/html)
Ketika tombol upload ditekan, maka url path file tersebut akan disimpan di variabel $myfile dan kita tampilkan dibrowser. Kita juga menampilkan nama file yang tersimpan pada variabel $myfile_name, ukuran file di variabel $myfile_size dan tipe file di variabel $myfile_type.

Kita menggunakan fungsi copy() untuk memindahkan file dari komputer kita direktori sementara di server kita. Fungsi copy() membutuhkan dua argumen yaitu lokasi awal file dan lokasi baru diserver. Jika kita ingin mengupload nya ke suatu folder diserver (katakanlah kita simpan difolder images) maka kita perlu mengubahnya menjadi: copy ( $myfile, "images/$myfile_name")

Upload yang lebih kompleks
Sekarang mari kita coba membuat fungsi upload yang jauh lebih rumit. Misalkan kita ingin membuat fungsi upload dimana file yang diupload harus file jpg, dan ukurannya tidak boleh lebih besar dari 100Kb serta panjang dan lebar gambar tidak boleh lebih dari 100 piksel. Kelihatannya rumit kan? Mari kita coba kode berikut dan simpan dengan nama upload2.php:

(html)
(head)
(title>Upload file(/title)
(/head)
(body)
if ( isset( $upload ) ) {
echo "Lokasi File: $myfile
";
echo "Nama File: $myfile_name
";
echo "Ukuran: $myfile_size bytes
";
echo "Tipe File: $myfile_type
";
if ( $myfile_type == "image/pjpeg" ) {
if ($myfile_size <= 102400 ) {
list($width, $height) = @getimagesize("$myfile");
if ( $width <= 100 && $height <= 100 ) {
copy ( $myfile, "$myfile_name") or die ("Couldn't copy");
echo "File anda telah sukses diupload";
} else {
echo "Ukuran panjang dan lebar gambar terlalu besar";
}
} else {
echo "Ukuran file tidak boleh lebih dari 100Kb";
}
} else {
echo "File harus JPG!!";
}
}
?>
(form enctype="multipart/form-data" action="" method="post")
(input type="file" name="myfile")(br)
(input type="submit" value="upload" name="upload")
(/form)
(/body)
(/html)
PHP tidak memiliki kemampuan untuk membuat progress bar ketika file diupload. Karena PHP tidak dapat mengetahui berapa bagian yang telah diupload dan berapa yang belum. Kita perlu menggunakan CGI. Tetapi entah dengan PHP terbaru, siapa tau sudah memiliki class atau fungsi untuk membuat progress bar. Pertama-tama yang kita lakukan adalah mengecek apakah file kita jpg dengan cara mengecek $myfile_type. Jika hasil dari variabel $myfile_type adalah "image/pjpeg", maka bisa dipastikan bahwa file kita adalah jpg. Berikutnya kita melakukan pengecekan apakah ukuran filenya tidak lebih besar dari 100Kb dengan mengecek variabel $myfile_size. Ingat bahwa 100Kb = 102400Bytes(Rumusnya 1Kb=1024Bytes). Kemudian kita menggunakan fungsi getimagesize() untuk menemukan panjang dan lebar dari gambar yang kita simpan dengan array menggunakan fungsi list(). Kemudian kita cek panjang dan lebar dari gambar apakah tidak lebih dari 100 piksel. Jika semuanya terpenuhi maka filenya tinggal kita copy. Cukup mudah kan? gampang... anda pasti bisa.

Ingat, berhati-hatilah dalam membuat upload file. Saringlah file yang mau diupload, jika anda hanya menginginkan orang mengupload file jpg ya anda harus cek apakah file yang diupload benar-benar file jpg. Bagaimana jika nanti yang diupload malah virus? karena itu waspadalah, waspadalah!!

Penggunaan Fungsi (Function) didalam PHP

Fungsi meruapakan hal yang paling penting dalam membuat aplikasi web. Dengan membagi kode-kode yang ada kedalam fungsi-fungsi maka akan memudahkan kita apabila kita akan menggunakan kembali kode tersebut. Atau apabila kita ingin membuat website dengan fitur yang sama dengan website yang pernah kita buat maka kita cukup menggunakan fungsi-fungsi yang pernah kita buat.

Hal ini akan sangat menghemat waktu dan mempercepat proses pembuatan website. Karena itu semakin banyak fungsi yang sudah anda buat, maka jika anda disuruh membuat website lagi anda cukup mengambil fungsi-fungsi yang sudah ada.

Selalu gunakan fungsi karena akan sangat membantu anda sedangkan pada konsep pemrograman berorientasi object (OOP) selalu gunakan class. Fungsi pada PHP sintaxnya adalah function namafungsi() dimana namafungsi merupakan nama fungsi tersebut dan bisa anda ganti sesuka hati. Sedangkan isi didalam kurung dapat diisi dengan variabel yang akan kita kirim kedalam fungsi tersebut. Saya akan mengajarkan penggunaan function namafungsi() yang paling sederhana.

Penggunaan function()
Misalkan anda ingin membuat kode penjumlahan seperti ini:

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y
";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y
";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y
";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y
";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y
";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y
";
?>
Jika anda perhatikan kode diatas, maka anda dapat melihat bahwa kita melakukan fungsi penjumlahan yang sama berulang-ulang. Nah hal tersebut meruapkan pemborosan karena kita perlu menuliskan kembali fungsi penjumlahan tersebut berulang-ulang. Bagaimana jika penjumlahannya panjang? tentu merepotkan, untuk itu kita dapat menjadikannya fungsi. Pada kode diatas jika kita buatkan fungsi maka jadinya seperti ini:

function tambah() {
$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y
";
}
tambah();
tambah();
tambah();
tambah();
tambah();
tambah();
?>
Mudah kan, kode kita menjadi singkat. Jadi kita membuat fungsi dengan nama fungsinya tambah(). Nah didalam fungsi tambah() tersebut kita isikan fungsi penjumlahan kita. Kemudian jika kita ingin menjalankan fungsi penjumlahan tersebut maka kita cukup memanggil fungsi tambah() tersebut sebanyak yang kita mau.

Mengirim Variabel kedalam Fungsi
Kita dapat mengirimkan variabel kedalam fungsi tersebut. Sehingga nilai yang dihasilkan dalam fungsi dapat berbeda-beda karena kita dapat mengirimkan variabel yang berbeda-beda. Sekarang cobalah kode berikut ini:

function tambah($x, $y) {
$z=$x+$y;
echo "Hasil $x tambah $y = $z
";
}
tambah(10, 5);
tambah(20, 30);
?>
Jika kita perhatikan pada kode diatas, fungsi function tambah($x, $y) memiliki 2 variabel yaitu $x dan $y. Dan ketika kita memanggil fungsi tersebut dengan tambah(10, 5);. Maka otomatis variabel $x akan terisi dengan nilai 10 dan variabel $y akan terisi dengan nilai 5. Demikian pula ketika kita mengubah nilai variabelnya tambah(20, 30);. Dalam fungsi tidak terdapat batasan variabel kita bisa membuat variabel yang kita kirim sebanyak apapun.

Perlu diingat bahwa jumlah variabel pada fungsi harus sama ketika kita memanggil fungsinya dan itu urut dari kiri kekanan. Maka jika kita punya function tambah($x, $y) dan kita panggil dengan tambah(10, 5, 7); akan menghasilkan error karena function tambah($x, $y) hanya memiliki 2 variabel sedangkan kita memanggilnya dengan 3 variabel.
Seperti itulah kira-kira penggunaan fungsi pada PHP, pada kenyataannya tidak sesederhana itu, apabila anda telah membuat aplikasi yang rumit di PHP maka anda akan menemukan tantangannya. Tetapi dasarnya adalah seperti itu, jadi tidak terlalu sulit.

Jumat, 28 Desember 2007

Menggunakan Program FTP

Ada banyak pilihan software freeware yang dapat Anda manfaatkan dalam menggunakan FTP ini. Salah satunya adalah WS_FTP dari Ipswitch.

Jendela Setup WS_FTP

Pertama sekali Anda harus men-setup program WS_FTP ini agar dapat dikoneksikan ke web server. Klik tombol New dan Anda dapat mengisikan field-field yang disediakan:
 Profile Name : Ketikkan nama yang mudah Anda ingat yang berhubungan dengan situs Anda.
 Host Name/Address : Merupakan nama alamat server web Anda berada misalkan nama alamat server anda ftp.cyberxpro.netfirms.com.
 Host Type : Nilai defaultnya adalah Auto Detect.
 User ID : Merupakan nama user Anda ketika mendaftarkan diri di Internet.
 Password : Merupakan password untuk masuk ke web folder Anda.
 Account : Kotak ini selalu dikosongkan.
 Comment : Anda dapat menambahkan komentar dan deskripsi dari situs Anda.
 Anonymous : Digunakan jika Anda ingin berhubungan dengan server sebagai anonymous ftp.
 Save Pwd : Digunakan untuk menyimpan password Anda sehingga Anda tidak harus mengetikkannya berulang kali.

Klik tombol "OK". Jika yang Anda ketikkan benar, Anda akan terhubungkan online dengan server yang Anda inginkan.

Uploading

Sekarang Anda telah men-setup FTP dan sekarang Anda akan meng-upload (mengirim) file-file yang telah Anda buat.


Jendela WS_FTP

Sekarang Anda dapat melihat frame sebelah kanan, yakni Remote Host yang akan menjadi frame untuk Web Server Anda.


1) Local Directory merupakan direktori di komputer Anda. Anda dapat mencari file-file Anda di komputer milik Anda.
2) Remote Directory merupakan direktori di web server Anda.
3) Local Options merupakan option-option untuk local direktori Anda.
4) Remote Options adalah tombol-tombol yang digunakan untuk web folder.
5) Local File List sebuah daftar file di direktori komputer Anda.
6) Remote File List adalah daftar file di folder web server Anda..
7) Transfer Method memberitahukan metode transfer yang dilakukan FTP.
8) Main Toolbar Merupakan tombol-tombol untuk koneksi, mengakhiri koneksi, keluar dari program dan sebagainya.


Tombol Option untuk Local dan Remote
Tombol yang berhubungan dengan file dan direktori di WS_FTP adalah sebagai berikut:
ChgDir : Untuk mengubah nama direktori.
MkDir : Untuk membuat direktori.
View : untuk menampilkan file yang Anda pilih.
Exec : Untuk mengeksekusi file program.
Rename : Mengganti nama file yang Anda inginkan.
Delete : Untuk menghapus file yang Anda pilih.
Refresh : Untuk me-refresh daftar direktori.
DirInfo : Akan memberitahukan informasi tentang direktori tempat Anda berada.

4. Elemen-elemen teknis pendukung Business Intelligence

Online Analytical Processing (OLAP)
OLAP, merupakan kunci dari BI, digunakan untuk meningkatkan analisis bisnis, merupakan perhitungan Decision Support System (DSS) dan Expert Infotmation System (EIS) yang dilakukan oleh end-user pada sistem online. OLAP digunakan pada banyak aplikasi, mulai dari pelaporan (reporting) perusahaan atau Kampus sampai DSS.Beberapa aktivitas yang dilakukan OLAP antara lain: men-generate query, meminta laporan yang ad hoc, mendukung analisis statistik, analisis interaktif, membangun aplikasi multimedia. Untuk memfasilitasi OLAP ini diperlukan data warehouse dengan sekumpulan tool yang memiliki kemampuan multidimensi. Tool-tool ini dapat berupa tool query, spreadsheet, tool data mining, data visualisasi, dsb. Terdapat beberapa tipe OLAP, antara lain:
a. Desktop OLAP (client-side OLAP)
Melewatkan data dari server ke desktop pada client untuk melakukan pemrosesan secara lokal, sering dihubungkan dengan query dan tool pelaporan yang membuat view khusus dari kumpulan data yang besar untuk kebutuhan khusus end-user.
b. Relational OLAP (ROLAP)
Menempatkan penekanan dari pemrosesan query data dalam basisdata relasional. ROLAP ini meng-submit query secara otomatis, query yang sangat khusus dan query yang berulang ke basisdata, selain itu menangani pengiriman informasi ke penggunanya.
c. Multidimentional OLAP (MOLAP)
Basisdata khusus yang berbasis server yang mengambil data relasional dari sistem transaksi dan secara fisik menyimpannya dalam format khusus untuk meningkatkan akses query. Biasanya, data merupakan kesimpulan (summary) dan berisi dimensi yang terdefinisi atau karaktteristik data.
d. Hybrid OLAP
Merupakan kombinasi karakteristik dari pendekatan MOLAP dan ROLAP. Mendukung pemrosesan berbasis server dan client atau pemrosesan dalam format standar relasional dan pada struktur penyimpanan data khusus.